LEBAK, PARLEMENRAKYAT.id – Sebuah video berdurasi pendek yang memperlihatkan seorang oknum ASN di Kabupaten Lebak, berinisial T, menantang duel seorang warga bernama Rizwan Comrade, menjadi sorotan publik. Insiden ini berawal dari konflik antara oknum Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan pihak perusahaan terkait pembebasan lahan untuk proyek strategis nasional di Desa Cikamunding, Kecamatan Cilograng.
Tantangan duel tersebut muncul setelah nama JB disebutkan dalam sebuah adu mulut antara T dan Rizwan. Menanggapi hal tersebut, video tantangan duel yang diunggah T ke media sosial langsung viral, memicu reaksi keras dari sejumlah aktivis di Kabupaten Lebak.
Kritikan Aktivis
Ketua LSM GMBI Kabupaten Lebak, Ade Surnaga alias King Naga, menilai tindakan oknum ASN tersebut sangat tidak pantas. “Seharusnya, seorang ASN tidak bertindak seiring dengan emosi, apalagi sampai menantang duel hanya karena nama seseorang disebutkan dalam sebuah konflik,” ujar Naga saat ditemui di Kantor Sekretariat LSM GMBI pada Jumat, 2 Mei 2025.
Naga juga menambahkan, meskipun Rizwan terbawa emosi, hal tersebut tidak bisa menjadi alasan bagi seorang ASN untuk bertindak seperti itu. “Saya juga mempertanyakan, seberapa dekat hubungan oknum ASN ini dengan JB, sampai rela mempertaruhkan nyawa untuk membela orang tersebut,” ujarnya tegas.
Hal senada juga disampaikan oleh Ujang Krisna alias Belong, Ketua DPC BPKB Kabupaten Lebak. “Ini lebih kepada kesan sok jago, seolah kebal senjata dan merasa tak ada yang bisa menghentikan,” ujarnya dengan kesal melalui pesan WhatsApp.
Tuntutan Maaf
Kedua aktivis ini menuntut agar oknum ASN tersebut segera meminta maaf kepada publik. Menurut mereka, pernyataan dan tindakan oknum tersebut telah mencoreng nama baik pemerintahan dan dapat memicu ketegangan lebih lanjut di masyarakat.
Tanggapan Oknum ASN
Ketika dihubungi media untuk memberikan klarifikasi, oknum ASN tersebut mengaku sedang dalam perjalanan menuju Malingping dan berjanji untuk menghubungi kembali. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum memberikan klarifikasi lebih lanjut.
Dengan viralnya video tersebut, masyarakat kini berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah daerah terkait perilaku oknum ASN yang dianggap merusak citra pelayanan publik.
Kita tunggu kelanjutan dari perkembangan kasus ini, yang semakin menarik perhatian banyak pihak.
(Tim)