BOGOR, PARLEMENRAKYAT.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan para siswa yang mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bosowa Bina Insani, Sukadamai, Tanah Sareal.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, di sela-sela pelaksanaan Munas ke-VII APEKSI di Surabaya, Kamis (8/5/2025).
“Informasi awal, biaya pengobatan kasus keracunan di beberapa sekolah di Kota Bogor akan ditanggung oleh Pemkot. Namun teknis pelaksanaannya masih akan terus kami koordinasikan,” ujar Dedie.
Saat ini, Pemkot tengah fokus melakukan pendataan korban sekaligus mempercepat proses uji laboratorium terhadap sampel muntahan dan makanan dari dapur MBG. Hasil uji diharapkan bisa mengungkap penyebab utama insiden tersebut.
“Pengujian dilakukan di Labkesda Kota Bogor dan memerlukan waktu sekitar empat hari. Prosesnya mencakup empat tahap, yakni Pra Pengayaan, Pengayaan Selektif, Plating Out, dan Konfirmasi,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Bogor terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah terdampak. Jika ditemukan tambahan kasus, pihak sekolah diminta segera berkoordinasi dengan rumah sakit agar penanganan medis bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
Dedie juga mengimbau masyarakat untuk segera mengakses layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala setelah mengonsumsi makanan MBG.
“Silakan langsung ke Puskesmas atau hubungi Dinas Kesehatan melalui call center PSC 119,” tambahnya.
Langkah cepat ini menunjukkan komitmen Pemkot Bogor dalam menjaga kesehatan dan keselamatan warganya, terutama para pelajar penerima program MBG.
(P.N_ZEBUA)