JAKARTA, PARLEMENRAKYAT.id — Bayangkan naik MRT sambil ditemani suara live Adhitia Sofyan. Lalu malam harinya, menikmati alunan musik elektronik bercampur instrumen Timur Tengah di bawah langit Kota Tua Jakarta. Tak perlu lagi dibayangkan—Fête de la Musique 2025 hadir, dan siap mengguncang kota-kota di Indonesia!
Tahun ini, perayaan Hari Musik Dunia terasa spesial dua kali lipat. Selain menjadi bagian dari HUT ke-498 Jakarta, acara ini juga menandai 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis. Lewat musik, dua budaya berbeda menyatu—menjadi jembatan antara nada dan persahabatan.
Tiga Titik Aksi di Jakarta: Dari MRT ke Kota Tua
Jakarta jadi pusat pesta. Konser musik gratis hadir di tiga titik utama:
- MRT Bundaran HI – Nikmati suasana commuting yang tak biasa bareng Adhitia Sofyan.
- Plaza Lada, Kota Tua – Bersiaplah untuk malam penuh warna bersama duo Prancis eksentrik Ko Shin Moon.
- Alam Sutera – Acara Poppin’ Door #2 siap hadirkan sensasi musik yang beda!
Ko Shin Moon: Musik Lintas Galaksi dan Budaya
Ko Shin Moon bukan hanya tampil—mereka mengajak penonton bertualang lewat musik. Bayangkan disco luar angkasa, dikawinkan dengan alat musik tradisional seperti saz dan oud, lalu dilapisi semangat kolaborasi lintas dunia. Hasilnya? Musik yang terasa seperti “dunia dalam satu lagu”.
Tur mereka juga tak berhenti di Jakarta. Berikut jadwal mereka selanjutnya:
- Bandung – Konser artistik nan santai di NuArt Sculpture Park
- Yogyakarta – Kolaborasi seru bareng ArtJog di JNM Bloc
- Surabaya – Menutup tur penuh warna di rooftop Four Points
Satu Irama, Banyak Kota
Euforia musik juga merambat ke kota lain. IFI (Institut Français Indonesia) turut meramaikan:
- Medan, Makassar, Denpasar – Panggung musik lokal yang membakar semangat
- Jakarta (IFI Thamrin) – Karaoke bareng lagu-lagu Prancis hits, meriah dan akrab!
Musik Milik Semua
Fête de la Musique bukan sekadar konser—ini tentang menjadikan kota sebagai panggung. Musik membanjiri jalan, stasiun, galeri, sampai atap gedung. Ruang-ruang yang biasanya sunyi, mendadak hidup. Orang-orang dari latar belakang berbeda menyatu dalam satu harmoni: musik.
Satu malam. Ribuan suara. Satu bahasa universal.
Ayo, berdendang bersama. Karena malam ini, kota milik kita semua.
[Hera]