LEBAK, PARLEMENRAKYAT.id – Dalam upaya memperkuat karakter generasi muda melalui pendidikan pesantren, Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Falah Tebuireng Cabang 09 Pasirmalang, Kabupaten Lebak, menggelar Diklat Pendidikan Karakter Berbasis Pesantren angkatan ke-9 pada 19–20 Mei 2025.
Mengusung tema “Menata Hati, Membangun Jiwa, Menguatkan Karakter,” acara ini merujuk pada kitab legendaris Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari — tokoh besar pendiri Nahdlatul Ulama.
Diklat ini tak sekadar pelatihan, tapi menjadi ruang bertemunya para guru, alumni, dan santri dalam memperdalam adab serta etika dalam dunia pendidikan ala pesantren.
Turut hadir sejumlah tokoh penting dalam dunia pesantren dan pendidikan, antara lain:
KH. Ahmad Rafiudin, S.Ag (Ketua Dewan Pembina & Pimpinan Ponpes Nurul Falah Tebuireng 09),
M. Rizqul Khoiri, S.Pd (Ketua Yayasan),
Kyai Iton (Ketua Patsun),
Dr. Moh. Abdul Aziz Nawawi, M.Pd (Ketua Santri Mendunia),
Nyai Hj. Sri Kartini (Ibu Nyai Ponpes Nurul Falah),
Ust. Abdul Malik, S.Ag, S.Pd.I (Ketua Aswaja Center Ponpes Tebuireng),
KH. Chamim Kohari, M.Pd.I (Pengurus LP2D & Presidium Nasional IKAPETE).
KH. Ahmad Rafiudin dalam sambutannya menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai pendidikan karakter melalui pemikiran Hadratussyaikh.
“Kita ingin para guru dan murid tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara akhlak. Kitab ini adalah pedoman penting dalam membentuk pribadi yang unggul dan beretika,” ujar beliau.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antaralumni Tebuireng yang kini tersebar di berbagai lembaga pendidikan di Banten. Total peserta diklat mencapai 53 orang, terdiri dari 35 guru Ponpes Nurul Falah dan 18 alumni aktif.
Diklat ini diharapkan mampu menjadi pemantik kebangkitan pendidikan karakter berbasis pesantren yang relevan dengan tantangan zaman, namun tetap kuat dalam nilai-nilai warisan ulama.
“Kami ingin pesantren menjadi pusat pemberdayaan dan inspirasi. Inilah salah satu langkah nyata menuju ke sana,” pungkas KH. Ahmad Rafiudin.