Karya Jurnalistik Di-LP-kan, 26 Organisasi Pers & Advokat Geruduk Polres Metro Bekasi!

BEKASI KABUPATEN, PARLEMENRAKYAT.id – Puluhan organisasi pers dan advokat di Kabupaten Bekasi, Jumat (20/6/2025), menggeruduk Polres Metro Bekasi. Aksi damai ini menyoroti kinerja Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan penyidik yang dianggap gegabah menerbitkan Laporan Polisi (LP) atas karya jurnalistik.

Aksi dilakukan di depan Mapolres Metro Bekasi, menyuarakan keresahan atas pelaporan pencemaran nama baik yang menimpa jurnalis, advokat, dan narasumber — padahal berita yang dimuat hanya mencantumkan inisial dan data berdasarkan fakta.

“Wajarkah karya jurnalistik langsung di-LP-kan? Tanpa kajian UU Pers? Tanpa pertimbangan Dewan Pers? Ini bahaya,” tegas Mustofa Hadi Karya alias Opan, Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia.

Menurutnya, jika pena jurnalis sudah tidak lagi dihargai, maka turun ke jalan adalah bentuk protes paling keras.

“Kalau jurnalis sudah turun aksi, itu tandanya negara tidak sedang baik-baik saja,” ujarnya.

Aksi Serentak: Desak Evaluasi & SP3!

Massa tergabung dalam gerakan Wartawan Indonesia Bersatoe dengan tuntutan utama:

  1. Evaluasi kinerja SPKT dan penyidik Polres Metro Bekasi;
  2. Minta Kapolres buka ruang dialog soal LP terhadap jurnalis dan advokat;
  3. Penyidik diminta lebih teliti dalam menindaklanjuti laporan;
  4. Desakan agar laporan tersebut segera dihentikan (SP2 Lidik / SP3).

Suara Keras dari Wartawan dan Advokat

Ketua DPD AWIBB Jabar, Raja Tua Simatupang, menyoroti lemahnya solidaritas antar insan pers yang membuat pelecehan terhadap wartawan kerap terjadi.

“Selama kita cuek dan merasa bukan urusan kita, pers akan terus diinjak-injak. Ini salah besar!” ujarnya lantang.

Aksi ini merupakan lanjutan dari laporan sejumlah organisasi pers ke Polda Metro Jaya (13/6/2025), terkait dugaan penghinaan, pelecehan, dan pencemaran nama baik terhadap organisasi jurnalistik.

Gabungan 26 Organisasi: Pers dan Advokat Satu Suara

Aksi ini diikuti 26 organisasi, antara lain: FWJ Indonesia, AWIBB, PPRI Indonesia, MOI Bekasi Raya, SMSI Bekasi, IWO, Ko-WAPPI, PAPI, MIO, PPWI, AWPI, SPRI, AWDI, PWRI, KWRI, GWI, FOR-WIN, AKPERSI, FKWP, dan lainnya.

Mereka menyatakan siap membawa isu ini ke tingkat nasional jika tidak ada respons konkret dari Kapolres.

Polres Metro Bekasi Tanggapi: Akan Jadwalkan Pertemuan Lanjutan

Pihak Polres merespons positif aksi ini. Wakasat Reskrim menyampaikan bahwa pertemuan lanjutan akan dijadwalkan pada Rabu atau Kamis pekan depan, mengingat Kapolres baru kembali dari ibadah umrah.

“Kami cinta Polri. Tapi kami juga punya tanggung jawab sebagai kontrol sosial. Maka kami harus bersuara,” tutup Opan.

[Tim]

Pos terkait