Viral Ucapan ‘Kampungan’, Plt Kadisdikbud Banten: “Saya Juga Orang Kampung

SERANG, PARLEMENRAKYAT.id – Pernyataan “warga Tangerang kampungan” yang mencuat di sejumlah media online langsung dibantah tegas oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Dr. Lukman, M.Pd. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai bentuk pelintiran yang tidak sesuai dengan pernyataan aslinya.

“Saya tegaskan, saya tidak pernah mengucapkan kalimat seperti itu. Ini jelas disalahartikan atau dipelintir. Saya sangat hati-hati dalam berbicara, apalagi di ruang publik,” ujar Lukman, Rabu (18/6/2025), menanggapi pemberitaan yang menyudutkannya.

Pernyataan itu mencuat usai dirinya menghadiri kegiatan Sosialisasi Program Sekolah Gratis dan Peluncuran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 serta sistem Pengelolaan Keuangan BLUD di SMKN 3 Tangerang, Jumat (13/6/2025) lalu.

Lukman menjelaskan, saat itu dirinya hanya merespons pertanyaan wartawan terkait antrean warga Kota Tangerang di kantor Disdukcapil yang ingin melegalisasi dokumen kependudukan menjelang pendaftaran sekolah.

“Saya menjelaskan bahwa sekarang semua sudah digital. KK dan akta kelahiran bisa digunakan tanpa legalisir, cukup dengan barcode. Kalaupun ada yang masih perlu legalisir, mungkin itu terjadi di daerah-daerah yang belum menggunakan dokumen digital, bukan berarti saya menyebut kampungan,” jelasnya.

Lukman bahkan mengaku dirinya berasal dari kampung dan sangat memahami sensitivitas pernyataan yang bisa menyinggung masyarakat.

“Saya ini juga orang kampung. Tidak mungkin saya melecehkan orang lain dengan sebutan seperti itu. Saya sangat menghargai semua warga, termasuk masyarakat Tangerang,” tegasnya.

Meski telah memberikan klarifikasi, pernyataan tersebut sempat memicu reaksi keras dari sejumlah pihak. Beberapa aktivis LSM dan mahasiswa, khususnya dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tangerang, melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Rabu (18/6/2025), mendesak agar Lukman menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

Menanggapi aksi tersebut, Lukman menyebut kritik adalah bagian dari demokrasi yang sehat. Ia pun kembali menegaskan tidak ada niat menyinggung siapa pun dan tetap menyampaikan permintaan maaf apabila pernyataannya disalahartikan.

“Kalau ada yang salah memahami, saya sebagai manusia tentu minta maaf. Tapi yang perlu diluruskan, saya tidak pernah menyebut ‘warga Tangerang kampungan’. Itu murni salah tafsir,” pungkasnya.

[Jamaludin]

Pos terkait