BOGOR, PARLEMENRAKYAT.id — Sukacita dan kehangatan memenuhi ruang perhelatan di Hotel Green Forest, Pamoyanan, Bogor Selatan, Minggu (7/12/2025). Komunitas Talifuso Bogor menggelar perayaan Natal dengan penuh khidmat dan meriah, mengusung tema mendalam: “Allah Hadir untuk Keluarga” (Matius 1:21–24) serta subtema “Merajut Kasih dan Persaudaraan Keluarga Talifuso Bogor dalam Damai dan Kasih Kristus di Tanah Perantauan.”
Sejak prosesi pembukaan, suasana langsung memancarkan identitas kuat komunitas. Tarian adat dengan busana tradisional merah keemasan dibawakan para penari perempuan membuka rangkaian acara. Gerak anggun para penari menjadi simbol penghormatan dan syukur, disambut hangat jemaat, para tokoh komunitas, serta pendeta.
Tak berhenti di situ, tradisi tarian sekapur sirih kemudian dipersembahkan kepada pendeta dan panitia. Ritual budaya ini menghadirkan kehangatan tersendiri, seolah mengikat kembali tali kekeluargaan Talifuso yang tersebar di tanah perantauan namun tetap satu hati dalam budaya dan iman.
Setelah prosesi budaya, acara berlanjut dengan penyampaian kata-kata sambutan dari pengurus Talifuso Bogor, yang menegaskan komitmen komunitas untuk terus menjaga persaudaraan dan gotong royong, terutama bagi keluarga yang jauh dari kampung halaman.
Memasuki inti perayaan, jemaat larut dalam ibadah pujian dan kemudian mendengarkan khotbah yang disampaikan Pendeta Yohanes Budi Waluya, S.Th. Pendeta Yohanes menguraikan makna Natal dari Matius 1:22–24, menekankan penggenapan firman melalui kelahiran Imanuel — Allah yang menyertai umat-Nya. Ia mengajak jemaat melihat Natal bukan hanya sebagai perayaan, tetapi sebagai pengingat bahwa penyertaan Tuhan nyata dalam setiap keluarga.
Usai ibadah, panitia memberikan cenderamata kepada pendeta dan seluruh pihak yang berperan mendukung kelancaran acara. Suasana kemudian berubah lebih ceria melalui rangkaian hiburan, dance performance, dan pembagian door prize yang memeriahkan akhir perayaan.
Di tengah dinamika hidup di perantauan, Natal Talifuso Bogor 2025 menjadi bukti bahwa budaya, iman, dan persaudaraan mampu dirajut menjadi satu harmoni. Sebuah perayaan yang bukan hanya menguatkan solidaritas, tetapi juga menghidupkan kembali nilai kasih dan kebersamaan yang menjadi ciri khas keluarga besar Talifuso.
[PENIEL ZEBUA]
