PALANGKA RAYA, PARLEMENRAKYAT.id – Festival Budaya Isen Mulang 2025 resmi bergulir, membawa semangat pelestarian budaya lokal di Bumi Tambun Bungai. Digelar dalam rangka Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah, festival ini menampilkan 19 cabang perlombaan, salah satunya lomba lagu daerah yang berlangsung meriah di Stadion Tuah Pahoe, Senin (19/5/2025).
Lomba lagu daerah dibuka oleh Kepala Bidang Kesenian, Tradisi, dan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Sussy Asty, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Panitia Festival. Ia menegaskan bahwa lomba ini merupakan bagian penting dari upaya pelestarian seni dan budaya lokal. “Melalui musik, kita tidak hanya melestarikan nilai-nilai budaya, tetapi juga menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap identitas daerah,” ujarnya.
Setiap peserta diwajibkan membawakan dua lagu: lagu wajib “Mingat Tatu Hiang” karya Ferry Antonio Tarung, serta satu lagu pilihan dari masing-masing kabupaten/kota. Lomba ini terbagi menjadi dua kategori: vokal grup putra dan vokal grup putri, yang menampilkan harmoni suara dan penghayatan tinggi dalam membawakan lagu-lagu bernuansa lokal.
Kontingen dari Kabupaten Pulang Pisau tampil penuh semangat. Yohana Imelda, vokalis tim tersebut, menyampaikan bahwa lagu “Mingat Tatu Hiang” sarat akan pesan budaya, sementara lagu pilihan “Pulang Pisau” menjadi ekspresi cinta terhadap kampung halaman. “Meski persiapan kami cukup singkat, dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sangat membantu. Kami optimis dan bangga bisa tampil mewakili daerah,” ujar Yohana.
Dari Kabupaten Barito Utara, partisipasi kontingen putri tak lepas dari peran aktif Puspo Pristiwantoro sebagai pelatih sekaligus pencipta lagu. Ia menyebutkan bahwa para peserta digembleng melalui Rumah Belajar Musik Bahana Batara, sanggar binaan Disbudpar Barito Utara dan KNPI. “Kami berlatih intensif dan menjadikan ini sebagai wujud nyata komitmen bersama dalam menjaga warisan budaya,” tuturnya.
Ajang lomba lagu daerah ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah apresiasi terhadap kekayaan musik tradisional Kalimantan Tengah. Festival Budaya Isen Mulang 2025 menjadi bukti nyata bahwa semangat Isen Mulang—pantang menyerah—terus hidup dan bergaung lewat seni budaya yang lestari.
(Hernumy)