Bogor,PARLEMENRAKYAT.id-Projek Profil Pelajar Pancasila menjadi sasaran kurikulum disatuan pendidikan tahun ajaran 2022 hingga 2024,yang mana kegiatan pelaksanaan dengan melakukan penguatan dari 6 Dimensi yang harus di fahami baik para pendidik serta terserap kepada anak didik sehingga sasaran dalam tujuan Pendidikan Nasional dapat tercapai.
Taryana M.Pd,selaku Kepala SMPN 1 Citeureup memberikan penjelasan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka ditahun ajaran 2022/2023,saat dikunjungi media Parlemenrakyat.id,diruang kerjanya,Selasa (6/8/2022).
“Saat ini sekolah kami sudah menjadi sekolah Penggerak angkatan kedua,yang mana sasaran Kurikulum SMPN 1 Citeureup ditahun ajaran baru dilanjutkan dengan Kurikulum Merdeka yang berkaitan dalam projek profil pelajar pancasila,sasaran sekolah penggerak didasari menyangkut tentang pembelajaran 11 mata pelajaran (intra kulikuler) yang telah dilakukan lalu program ekstra kulikuler,dimana kelas 8 dan 9 masih dengan KurTilas sedangkan kelas 7 sudah kurikulum merdeka”tutur Kepala sekolah.
“Kemudian Sasaran kurikulum merdeka dengan Penguatan projek profil pancasila, ada 6 dimensi yang harus dipahami oleh para siswa yakni :Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Bernaral kritis,Kreatif dan Mandiri,yang menciptakan generasi yang berkarakter sesuai tujuan pendidikan.
“Dalam projek profil pelajar pancasil dapat membentuk karakter,kepemimpinan, cara berorganisasi,toleransi,kreatifitas,rasa kepedulian,berwirausaha sehingga dapat mengembangkan jati diri serta mandiri nantinya,dimana dalam pembelajaran 70 persen secara akademik dan 30 persen penguatan profil pelajar pancasila.
“Menjadi perhatian bagi seorang pendidik adalah bila secara akademik anak didik kita punya prestasi tetapi secara moral dan attitude (sikap) yang berkaitan dengan karakter tidak sesuai,ditambah bila kita tidak peduli dengan lingkungan, karena hal tersebut berdampak pada proses perjalanan anak didik dikemudian hari, bahkan dikeluarga dan ditengah masyarakat”jelasnya.
Dalam pencapaian program sasaran kurikulum merdeka tersebut pihak sekolah melakukan pelatihan bagi guru pendidik, baik melalui Diklat ataupun IHT (In House Tranning) demi meningkatkan tenaga pendidikan dalam kompentensi, inovasi dan kreatifitas dalam memberikan pendidikan kepada anak didik.
“Didalam pencapaian sasaran kurikulum ada yang harus menjadi perhatian yakni:
penguatan pengembangan SDM tenaga pendidik dimana kita mendapatkan pelatihan serta metode pembelajaran yang diberikani oleh kementerian baik secara zoom meetting maupun dari komunitas , karena disana ada komite pembelajar yang terdiri dari kepala sekolah dan guru-guru pendidik,lalu penyediaan sarana prasarana seperti peningkatan jaringan Internet maupun server karena secara era teknologi harus dapat mengikuti kemajuan jaman dimana sistem Digitalisasi juga aplikasi menjadi metode dalam pembelajaran baik bagi anak didik maupun pendidik untuk mampu memahami dan menggunakan sarana tersebut kemudian penyediaan buku pembelajaran dan perpustakaan sebagai sarana pembelajaran”pungkasnya.
SMPN 1 Citeureup memiliki peserta didik sebanyak 1100 siswa dengan 30 rombel.
(L1M)