BOGOR, PARLEMENRAKYAT.id — Ada yang berbeda di salah satu titik kumpul pengemudi ojek online (ojol) wilayah Kabupaten Bogor pagi itu. Bukan sekadar lalu lintas biasa, namun hadir suasana penuh edukasi dan keakraban saat jajaran Satlantas Polres Bogor bersama Ditlantas Polda Jawa Barat menggelar kegiatan bertajuk “Polantas Menyapa”, dalam rangka mendukung kelancaran Operasi Patuh Lodaya 2025.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wadir Lantas Polda Jabar AKBP Endang Tri Purwanto, S.I.K., M.S.I., didampingi Wakapolres Bogor Kompol Rizka Fadhilah, S.H., S.I.K., Kabag Ops Kompol Nur Istiono, S.I.K., M.H., serta Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama Ganda Permana, S.I.K. Turut hadir pula para Kanit Lantas yang ikut berinteraksi langsung dengan para pengemudi ojol.
Edukasi Langsung di Lapangan: Dari Helm hingga Etika Berkendara
Dalam suasana yang santai namun sarat pesan keselamatan, para personel kepolisian menyampaikan edukasi terkait keselamatan berlalu lintas. Mulai dari pentingnya penggunaan helm yang benar, larangan menggunakan ponsel saat berkendara, hingga kesadaran menjaga kecepatan di jalan.
“Kami ingin hadir langsung, menyapa dan menyampaikan pesan secara persuasif. Ojol adalah bagian penting dari lalu lintas harian kita, dan kami ingin mereka menjadi pelopor keselamatan,” ujar AKBP Endang Tri Purwanto.
Humanis, Dialogis, dan Diterima Masyarakat
Kegiatan ini bukan hanya soal kampanye keselamatan, tetapi juga membangun kedekatan dengan komunitas jalan raya. Melalui dialog langsung, para pengemudi ojek online dapat bertanya dan berdiskusi seputar aturan lalu lintas yang kerap membingungkan.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, S.H., S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi pendekatan humanis dalam Operasi Patuh Lodaya 2025.
“Kami tak ingin sekadar menegakkan hukum, tapi juga menyadarkan dan merangkul. Perubahan perilaku berkendara tidak bisa dipaksakan, tapi dibangun lewat edukasi dan pendekatan personal,” tegasnya.
Hadiah untuk yang Aktif, Antusiasme yang Tulus
Menariknya, dalam sesi tanya jawab, peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat mendapatkan hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi. Hal ini membuat suasana semakin hidup dan respons peserta pun luar biasa positif.
Seorang pengemudi ojol mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini.
“Biasanya kami cuma tahu aturan dari medsos atau grup WA. Tapi hari ini kami bisa tanya langsung, jelas, dan terasa banget polisi itu peduli sama kami,” tuturnya.
Menjadi Teladan di Jalan Raya
“Polantas Menyapa” bukan sekadar agenda seremonial, tapi sebuah langkah nyata untuk menciptakan budaya tertib lalu lintas melalui pendekatan yang lebih membumi. Diharapkan, para pengemudi ojek online yang telah mendapatkan edukasi bisa menularkan pengetahuan tersebut ke sesama pengendara lainnya.
Operasi Patuh Lodaya 2025 bukan hanya soal penindakan, tetapi tentang merangkul, menyadarkan, dan membangun budaya keselamatan dari akar rumput — dan inilah wajah baru kepolisian yang ingin lebih dekat dengan rakyat.
[P.N_ZEBUA]
 
									 
											




