BOGOR, PARLEMENRAKYAT.id – Proyek perumahan Cluster Sabrina Hills 2 di Kabupaten Bogor kembali menjadi perbincangan hangat. Proyek yang sudah dipasarkan ke publik ini diduga belum mengantongi izin resmi yang seharusnya menjadi syarat mutlak sebelum melakukan penjualan.
Alih-alih memberikan penjelasan soal legalitas, pihak marketing yang diwakili dua orang berinisial D dan P justru membuat pernyataan yang mengundang tanda tanya besar. Salah satu dari mereka malah menyamakan Sabrina Hills 2 dengan proyek lain yang juga tengah bermasalah, yaitu Cluster Andita—yang sebelumnya sudah lebih dulu disorot publik karena persoalan serupa.
Pernyataan tersebut dinilai tak etis dan berbahaya secara hukum, sebab bukannya memberikan klarifikasi, justru mengesankan pengakuan bahwa proyek yang mereka jalankan memang bermasalah. Membandingkan dengan proyek bermasalah lain bukan pembelaan, tapi blunder.
Tim redaksi telah melayangkan surat permintaan klarifikasi resmi kepada pihak pengembang, dengan dua poin utama yang harus dijelaskan:
- Status izin dan legalitas resmi dari pembangunan Cluster Sabrina Hills 2.
- Motif dan maksud pernyataan pihak marketing yang mengaitkan proyek ini dengan kasus lain yang bermasalah.
Sebagai informasi, redaksi telah mengantongi sejumlah data lapangan dan dokumentasi awal, termasuk aduan masyarakat yang merasa dirugikan. Bila diperlukan, kasus ini akan diteruskan ke tim hukum untuk proses pendampingan dan langkah lanjut secara resmi.
Pihak pengembang diberi kesempatan untuk memberikan jawaban terbuka dan bertanggung jawab, sebelum laporan investigasi ini dipublikasikan secara penuh ke publik dan dilaporkan ke instansi berwenang.
[Red/Tim]
