NIAS, PARLEMENRAKYAT.id — Semangat pelayanan dan sukacita meliputi pelaksanaan Sidang Majelis Sinode IX Gereja Banua Keriso Protestan Nias (BKPN) yang digelar pada Rabu (14/5) di Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan. Lebih dari sekadar forum internal gereja, sidang ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat arah pelayanan BKPN demi kesejahteraan umat dan masyarakat luas.
Mengusung tema inspiratif dari Yeremia 29:7, kegiatan ini menegaskan panggilan gereja untuk hadir bukan hanya secara spiritual, tetapi juga aktif membangun kehidupan sosial yang adil dan sejahtera.
Perwakilan Kementerian Agama RI, melalui Kasubdit Kelembagaan Ditjen Bimas Kristen, Marvel Ed Kawatu, menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan sidang ini. Dalam sambutannya, ia menekankan peran strategis gereja dalam menghadirkan solusi di tengah tantangan bangsa.
“Gereja harus menjadi mitra pemerintah dalam membangun bangsa. Tema dan subtema Sidang Sinode ini menunjukkan bahwa BKPN memiliki visi pelayanan yang membumi, relevan, dan progresif,” ungkap Marvel.
Subtema yang diangkat, “Mewujudkan Komitmen Gereja BKPN untuk Meningkatkan Kesejahteraan Jemaat serta Berkontribusi Aktif dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Luas”, menurut Marvel, mencerminkan gereja yang aktif bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat melalui empat pilar: Komunikasi, Kolaborasi, Koordinasi, dan Kerjasama.
Marvel juga menyampaikan bahwa Kementerian Agama siap bersinergi dengan BKPN untuk menjalankan program-program yang menyentuh isu-isu kemanusiaan, keadilan sosial, dan nilai-nilai kasih Kristiani yang inklusif.
“Gereja tidak boleh hanya menjadi tempat ibadah, tetapi harus menjadi sumber harapan, kasih, dan solusi bagi masyarakat. Pelayan Tuhan harus hadir sebagai pembawa terang dan kesejahteraan di manapun mereka berada,” tambahnya.
Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Ketua Umum PGI, Wakil Bupati Nias Selatan, serta para pemimpin gereja dan tokoh masyarakat yang mendukung penuh kiprah BKPN dalam membangun Nias yang sejahtera dan beriman kuat.
Sidang Sinode IX BKPN bukan sekadar pertemuan rohani, tetapi perwujudan nyata gereja yang hadir, bergerak, dan berdampak bagi masyarakat.
(Hengky)
