Antusias Ribuan Warga Sampang Sambut Kebebasan Klebun Wijdan

by

Sampang, PARLEMENRAKYAT.id – Ribuan warga Sampang tampak memadati kediaman tokoh Pantura yang juga kepala desa Ketapang Daya, kecamatan Ketapang, kabupaten Sampang.

Hari ini, Selasa (6/8/2024) Kades Moh. Wijdan dijadwalkan bebas dari lembaga pemasyarakatan Sampang berdasarkan putusan Pengadilan Negeri setempat.

Dalam putusannya, majelis hakim memvonis bahwa kades muda tersebut tidak terlibat sebagai otak dalam peristiwa penembakan yang terjadi pada 22/12/2023 di Banyuates. Alhasil, Bun Wid divonis hanya 8 bulan kurungan penjara.

Dari pantauan media di lapangan, Klebun Wijdan tiba di kediamannya sekitar pukul 07:51 WIB. Tampak pula, masyarakat yang hadir berasal dari berbagai kalangan, diantaranya beberapa tokoh ulama, Umara, politisi dan masyarakat umum.

Abdul Qohar, salah seorang warga asal kecamatan Omben yang juga hadir dalam penyambutan Klebun Wijdan mengatakan, bahwa dirinya belum pernah melihat ketokohan seorang kepala desa yang menurutnya masih berusia muda namun pengaruh dan dicintai masyarakat begitu besar.

“Saya heran, padahal beliau masih muda. Tapi ketokohannya luar biasa,” Ucapnya, kagum.

Sementara itu, saat tiba di kediamannya, Moh. Wijdan disambut dengan gemuruh alunan sholawat oleh ribuan Warga yang hadir.

Sesaat kemudian, lantunan doa dibacakan secara bergantian oleh para ulama yang hadir, diantaranya KH. Fauroq Alawy yang juga pengasuh Pondok Pesantren At-Taroqi Karongan Sampang.

Dalam sambutannya, selain bersyukur kepada Allah SWT atas kekuatan yang diberikan kepadanya. Klebun Wid juga menyampaikan terimakasih atas antusiasme masyarakat yang telah berkenan hadir.

“Terimakasih yang tiada batasnya, sejak awal ada peristiwa sampai hari ini tetap mendoakan saya. Puji syukur saya panjatkan kepada Allah saya diberikan kekuatan atas apa yang menjadi ujian saya,” Ujarnya.

Dia juga mengajak kepada seluruh hadirin untuk mengambil hikmah dan pelajaran atas peristiwa yang dialaminya. Selain itu, pihaknya berharap, peristiwa yang menimpa itu menjadi pengingat dirinya dalam bersosialisasi dengan masyarakat.

“Paling tidak, apa yang saya alami bisa dijadikan kontrol kedepannya. Dan ini adalah proses yang harus saya lalui,” Imbuhnya

EV

No More Posts Available.

No more pages to load.