Bogor,PARLEMENRAKYAT.id-Kurikulum bertujuan sebagai alat pendidikan yang menghasilkan para siswa berintegritas serta memahami sistem pendidikan yang diterapkan,selanjutnya siswa mengambil keputusan pendidikan kejenjang selanjut nya karena para siswa sudah dapat meng ukur kemampuan/kompentensi yang di miliki, kemudian para pendidik dapat mengevaluasi setiap pengembangan dan penyerapan pembelajaran yang diberikan
Kepada anak didik sehingga sasarannya tercapai.
Selaku Waka Kurikulum,Tjitji Kurniasih. M.Pd,mewakil Kepala SMPN 1 Cibinong saat dikunjungi Parlemenrakyat.id, diruang kerjanya pada Selasa (6/9/2022) menyampaikan.
“Sasaran Kurikulum SMPN 1 Cibinong di tahun ajaran baru adalah Projek profil Pelajar Pancasila,yang mana saat ini sekolah kami masih melaksanakan kurikulun 13 untuk kelas 8 dan 9 serta kelas 7 dengan kurikulum Merdeka yang harus kami padukan dalam pembelajaran pada anak didik sehingga sasaran kurikulum tercapai,dimana kami memilih Merdeka Berubah dari 3 pilihan dalam kurikulum Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila tersebut”tutur Tjitji mengawali.
“Kurikulum Merdeka yang berkaitan dalam projek profil pelajar pancasila,kami berikan penguatan yang bertema Sehat Jiwa Raga, Suara Kemerdekaan dan Lingkungan,yang mana kami melakukan kegiatan(projek) untuk memberikan pemahaman kepada anak didik, serta anak didik menciptakan kreatif gerakan senam irama dengan musik-musik daerah,yang didalamnya juga ada pembelajaran beberapa mata pelajaran seperti: IPS,seni Budaya,IPA dan bukan pelajaran olah raga saja,karena dalam kurikulum merdeka ciri khasnya adalah melakukan projek”jelasnya
“Sesuai 3 program yang kita lakukan agar anak didik kami mampu mengembangkan kreatifitas diri,jiwa kepemimpinan didalam berorganisasi secara demokratis,peduli akan lingkungan serta beradaptasi dalam toleransi beragama, dimana dalam setiap kegiatan keagamaan para anak didik mendapat bimbingan sehingga teraplikasi di keseharian mereka terbentuk karakter beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta memiliki akhlak mulia dan program ini sekolah laksanakan ditahun pertama”terang Tjitji melanjutkan.
Sasaran kurikulum merdeka dengan projek profil pancasila dimana ada 6 dimensi yang harus dipahami oleh para siswa yakni :Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, Bergotong royong, Bernaral kritis,Kreatif dan Mandiri.
Satuan pendidikan bukan hanya sekedar memperhatikan pembelajaran dari sisi Intra kulikuler dan Ekstra kulikuler yang menjadi utama tetapi harus melihat tujuan pendidikan Nasional sehingga sasaran pendidikan terimplementasi dengan baik dan terwujud,ditambah dengan adanya kurukulum Merdeka yang projeknya profil Pelajar Pancasila.
Sangat disayangkan bila secara akademik kita punya prestasi tetapi secara moral dan attitude (sikap) yang berkaitan dengan karakter tidak sesuai,ditambah bila kita tidak peduli dengan lingkungan, karena hal tersebut berdampak pada proses perjalanan anak didik dikemudian hari, bahkan dikeluarga dan ditengah masyarakat.
Dalam pencapaian program sasaran kurikulum merdeka tersebut pihak sekolah melakukan pelatihan bagi guru pendidik, baik melalui workshop Diklat ataupun IHT (In House Tranning) demi meningkatkan tenaga pendidikan dalam kompentensi, inovasi dan kreatifitas dalam memberikan pendidikan kepada anak didik.
“Implementasi yang kami lakukan bagi anak didik adalah pembiasaan dalam lingkungan sekolah dengan mengucap salam,membuang sampah di tempatnya sebagai bentuk peduli lingkungan dan pemanfaatannya menjadi kerajinan yang dapat menghasilkan sebagai bentuk kreatifitas serta melakukan sholat dhua,Tadarus dan bagi yang non muslim juga mendapatkan pembinaan dalam dimensi Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa dan berakhlak mulia dalam pembentukan karakter”papar Tjitji menambahkan.
“Kami berharap pada pemerintah melalui Dinas Pendidikan untuk memperhatikan sarana penunjang dalam pencapaian pendidikan seutuhnya serta para tenaga pendidik dimana satuan pendidikan masih banyak yang kekurangan tenaga pendidik, kemudian keterbatasan sekolah dalam mengelola anggaran dimana penguatan projek profil pelajar pancasila dilakukan secara mandiri,walaupun secara prasarana sekolah ini sudah ideal dan terpenuhi” ungkap Nora.S.selaku Humas SMPN 1 Cibinong.
“Sekolah kami masih kekurangan guru pendidik dimana beberapa guru pendidik sudah ada yang pensiun dan tahun ini ada lagi tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun,hal ini menjadi perhatian pihak sekolah terlebih Pemerintah melalui Dinas Pendidikan,apalagi sekolah ini bisa dikatakan sekolah yang sudah lama untuk tingkat SMPN di wilayah Cibinong juga keterbatasan usia para tenaga pendidik dalam sistem pembelajaran berbasis IT, yang kami lakukan bekerja sama dengan para pendidik yang masih produktif (usia muda) sehingga penyampaian materi pembelajaran tersampaikan kepada anak didik dengan maksimalkan juga efektifitas kompentensi para pendidik yang dimiliki dalam memberikan pendidikan bagi para siswa/i ”pungkasnya.
Saat ini peserta didik di SMPN 1 Cibinong sebanyak 1130 siswa/i.(L1M)