Tingginya Harga Jual Supplier di Tenjolaya, Diduga Kuat Aparatur Desa Yang Jadi Dalangnya.

by -218 views

Bogor, Parlemenrakyat.id – Masalah nya harga dasar kebutuhan pokok dan pelengkap lainya semua Masyarakat kini sudah faham, sehigga kalau di kalkulaiskan dari jumlah kebutuhan Pokok Keluarga Penerima Manfaat”KPM”sesuai yang di tuangkan dalam Pedoman Umum “PEDUM”, mencakup ;

1.Beras (kebutuhan pokok),

2.tahutempe( vitamin Nabati),

3.buah (sumber vitamin)

4.sayuran,(sumber vitamin)

5.telur (Protein Hewani),

Harga yang di berikan oleh supplier yang tidak rasional  riskan buat agen atau E -Warung, apalagi  di era sekarang masyarakat dapat dengan mudah mengakses link informasi harga dasar bahan pokok di portal resmi milik pemerintah” tandas salah satu sumber.

Terkait hal tersebut kegaduhan mencuat kuat Dugaan, lantaran dipicu adanya kemunculan ketua paguyuban agen baru yang menurut sumber kemunculannya tanpa dipilih oleh para agen Melikan ditunjuk oleh Kepala Desa, “dia meyatkan diri secara langsung sebagai ketua paguyuban yang katanya ditunjuk oleh semua kepala Desa, tidak di pilih oleh kami (Agen),Namaun bukti penunjukan tersebut omong kosong belaka ” sambung narsum,

Lanjutnya, “sehingga agen lama memiliki Dugaan, ada tangan penguasa ikut campur tangan membackup dan ingin ikut berperanan di program tersebut namun main di belakang layar, Keyakinan kami (agen)sangat mendasar, setelah ada 2 agen yang di bekukan,tidak boleh melayani transaksi nasabah program BPNT oleh Pihak Desa  dan merekomendasikan berdirinya agen baru, padahal yang bisa mencabut adalah Himbara,karena kami adalah nasabah dari bank tersebut” katanya.

Saat tim investigasi ijin melalui whastApp hendak mengkompirasi secara langsung kelokasi, yang bersangkutan merespon baik dengan jawaban terbuka, namum bersangkutan menyarankan, agar segala urusan pekerjaan sebaiknya di diskusikan atau dilakukan di Kantor suatu Desa di Kecamatan Tenjolaya ,

“kalau menyangkut kerjaan tiasa mah di Desa Weh pak (kalu bisa mah di desa ajah pak) ” jawab nya

Rupanya bersangkutan selain memiliki usaha sebagai agen/E-warung dan supplier saat itu, juga bekerja di Desa tersebut sebagai Sekdes.

Kemungkinan dirinya enggan urusan pekerjaan mengganggu saat waktu luangnya bersama keluarga tergaggu,  Lantaran istri bersangkutan sering memprotes hal itu di sampakannya “istri suka protes”pungkasnya.( Tim PWRI/Heri )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.