Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor, Zaenal Syafrudin
ParlemenRayat.id CIBINONG-Hari Relawan Nasional yang diperingati setiap tanggal 26 Desember menjadi momentum bagaimana suatu masalah dapat diselesaikan dengan bahu-membahu, saling membantu tanpa pamrih. Terutama saat masa pandemi wabah Covid-19 yang sampai saat ini belum juga berakhir, masyarakat saling bahu-membahu dalam mengatasi masalah.
Termasuk di dalamnya adalahketerlibatan aktif para relawan yang tak henti-hentinya melayani dan membantu masyarakat di masa-masa sulit seperti saat ini. Hal ini dikatakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor, Zaenal Syafrudin di Markas PMI Kabupaten Bogor.
“Kondisi pandemi ini tidak bisa kita duga, PMI Kabupaten Bogr bersama para relawan terus berjuang membantu masyarakat. Diantaranya selama ini kita lakukan penyemprotan disinfektan besar-besaran hampir di seluruh titik yang dibutuhkan,” ungkap Zaenal.
Penyemprotan terebut, lanjutnya, kita melibatkan relawan yang terdiri dari tiga tim agar bisa melayani masyarakat siang dan malam. Kemudian kami dan relawan juga terus mendistribusikan masker yang dibuat sendiri oleh para relawan kepada masyarakat. Untuk sekolah dan pesantren kita distribusikan alat penyemprot disinfektan. Para relawan ini terus berjuang melayani masyarakat di tengah wabah covid-19 siang dan malam.
PMI bisa melayani masyarakat dengan baik manakala didukung para relawan. Ada yang disebut tenaga sukarela mereka adalah teman-teman yang memiliki jiwa sosial tinggi rata-rata usianya sudah 40 tahun ke atas. Sedangkan untuk usia muda ada yang disebut dengan Korps Sukarelawan (KSR). Mereka adalah para pemuda dan pemudi yang bergabung menjadi relawan. Untuk usia sekolah baik di tingkat SMP atau SMA ada yang disebut dengan Palang Merah Remaja (PMR). Semuanya adalah para sukarelawan yang bersama-sama bergerak di bidang sosial kemanusiaan.
“Setiap tanggal 26 Desember kita lakukan suatu peringatan, sama-sama kita mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan dan apa yang akan kita lakukan kedepan. Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh para relawan dengan berbagai kegiatannya. Bukan hanya pada saat menangani wabah covid-19 tapi jauh sebelumnya, seperti penanggulangan bencana, donor darah, dan promosi kesehatan yang senantiasa dilakukan para relawan,” terangnya.
Pembinaan yang kami lakukan bagi para relawan, pertama kita lakukan rekrutmen dengan berbagai cara, kemudian kita latih terlebih dahulu sebelum menjadi relawan PMI. Selnjutnya secara berkala kita evaluasi melalui kegiatan seminar dan pelatihan supaya mereka bisa terus memahami tugas dan fungsi mereka. Dan ketika saatnya tiba, kami senantiasa memberikan pelayanan yang baik ketika mereka ingin berbuat.
“Ada sebuah kejadian di Kabupaten Bogor, salah seorang relawan kami gugur saat membantu menanggulangi bencana tanah longsor di kecamatan Caringin. Untuk mengenang jasanya, kami mengusulkan kepada pemerintah Kabupaten Bogor agar namanya dimonumenkan menjadi salah satu nama jalan di Kabupaten Bogor yakni di depan markas PMI Kabupaten Bogor sampai ke RSUD Cibinong,” tutur Zaenal.
Untuk mengenang jasanya, kata Zaenal, Bupati dengan persetujuan DPRD menyetujui usulan tersebut dan nama jalan tersebut menjadi KSR Dadi Kusmayadi. Hal ini bukti bahwa pemerintah Kabupaten Bogor mengapresiasi keberadaan dan eksistensi para relawan dan memberikan penghargaan kepada relawan yang sudah berjasa untuk masyarakat Kabupaten Bogor.
Di tahun 2021 ini, PMI Kabupaten Bogor ingin meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Kami ingin mendirikan Rumah Sakit milik PMI Kabupaten Bogor yang lokasinya di wilayah barat yaitu di kecamatan Parung Panjang.//josder PWRI