SINJAI, PARLEMENRAKYAT.id – Sekelompok ibu-ibu rumah tangga (IRT) yang bekerja di salah satu pertambangan galian C di wilayah Desa Kampala Dusun Pao Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan, bekerja sebagai buruh harian demi kelangsungan hidup keluarganya. Sampai berita ini di tayangkan Rabu 07/07/2021.
Dari pantauan media di lokasi tambang melihat sekelompok ibu-ibu sedang sibuk bekerja mengangkat batu material untuk mengisi mobil truk dum jenis tongkang yang sedang antri pengisian bahan material di lokasi tersebut. Dan diketahui bahwa mereka semua itu dari kalangan ibu rumah tangga yang kesehariannya berprofesi buruh harian di tambang tersebut.
Salah satu dari pekerja tersebut yang di jumpai oleh awak media, ibu Harma 37 tahun mengatakan di hadapan media bahwa “Saya bekerja bersama suami saya di tambang ini sudah 5 tahun lamanya Pak, dan Alhamdulillah berkat adanya tambang ini kami bisa bekerja dan menghidupi keluarga serta anak-anak kami yang masih sekolah, dan kami mewakili ibu-ibu lainnya sangat berterima kasih kepada H. Ilyas pemilik tambang ini, sebab beliau bisa mempekerjakan kami di sini sehingga kami tidak keluar kampung untuk mencari pekerjaan demi kelangsungan hidup kami sekeluarga.” Ungkapnya.
Ditambahkannya, “Kami setiap hari berjuang untuk kelangsungan hidup di tambang ini dan tak mengenal hujan maupun terik matahari, begitu ada mobil yang masuk di tambang ini untuk muatan material, kami bersama ibu-ibu lainnya secara bersama-sama dan kompak tuk mengisi kebutuhan muatan mobil tersebut. Dan dimasa pandemic covid 19 ini kami tetap semangat menjadi pejuang buruh harian di tempat ini, rupiah demi rupiah kami kumpulkan demi kelangsungan hidup dan masa depan anak-anak kami.” Tutupnya.
Salah satu Sopir truk (Jusman) juga menambahkan komentarnya di hadapan media bahwa “Terus terang ya Pak, semenjak ada yang namanya corona atau covid 19 ini, kami selaku masyarakat kecil sangatlah terdampak dan sangat merasakannya khususnya penghasilan kami yang sangat menurun ditambah lagi dengan aturan-aturan di dalamnya, seperti protkes dan sebagainya. Kami juga selaku sopir terbatas untuk muatan keluar daerah oleh dikarenakan akan dampaknya covid 19 itu. Saya selaku sopir yang saat ini mengangkut material untuk kebutuhan perorangan terkadang hanya bisa dapat 1 sampai 2 kali sehari muatan, dan itupun tidak menentu malah terkadang lebih banyak kosongnya sih.” Terangnya.
“Saya berharap kepada sesama masyarakat yang ada di tambang ini kiranya mari kita bersama mengikuti anjuran dan protkes covid 19 dari pemerintah, agar penanganan pemutusan mata rantai covid 19 cepat terselesaikan dan perekonomian bisa kembali normal demi kesenjangan dan kesejahteraan kita bersama. Dan satu lagi saya juga bersyukur dengan adanya tambang ini kami bisa mengangkut kebutuhan material pesanan kami, dan tidak repot lagi mencari kesana kemari material yang dibutuhkan.” Harapnya.
Di sisi lain, pemilik tambang yang di konfirmasi oleh awak media melalui telepon, H.Ilyas mengatakan “Di tambang saya itu, saya pekerjakan bukan hanya laki-laki saja malah ada dari kalangan ibu rumah tangga (IRT) dan ada juga yang statusnya suami istri, dan mereka itu berharap agar dipekerjakan selaku buruh di tambang saya itu demi kebutuhan sehari-harinya serta anak-anaknya yang masih sekolah. Malah mereka sangat senang karena suami atau istri serta yang lainnya tidak lagi keluar kampung tuk mencari rezki demi kelangsungan hidupnya, apa lagi di musim pandemic ini yang susah untuk mencari pekerjaan.” Ungkapnya.