Parlemenrakyat.id, Cibinong Bogor – Kepala Lapas Cibinong, Usman Madjid didampingi oleh Ketua Panitia, Nur Hamdan dan pejabat struktural serta tamu undangan dari BNN Kab. Bogor, Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, dan IKAI Provinsi Jawa Barat membuka secara resmi Pesantren Ramadhan dan Rehabilitasi Penyalahgunaan Napza bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Cibinong pada hari Kamis (8/4) di Aula Sahardjo Lapas Cibinong. Di tengah pandemi Covid-19, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini dihadiri oleh 200 warga binaan pemasyarakatan peserta pesantren Ramadhan dan rehabilitasi medis.
Kalapas menyampaikan bahwa Pesantren Ramadhan akan dilaksanakan pada tanggal 13 April s.d 12 Mei 2021. Selain itu, Rehabilitasi Medis dijalankan bersamaan hingga 6 bulan ke depan.
“Melalui kegiatan pesantren Ramadhan 1442 H dan Rehabilitasi Medis ini diharapkan bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga binaan Lapas Cibinong sehingga amal ibadah di bulan Ramadhan akan lebih berkesan dan bermakna bagi para warga binaan. Selain itu, saya berpesan agar seluruh petugas Lapas, BNN, RS Marzoeki Mahdi, dan IKAI ikut berperan aktif dalam memantau kegiatan yang diberikan kepada warga binaan,” ungkap Usman.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksanaan Pesantren Ramadhan 1442 H dan Rehabilitasi Penyalahgunaan Napza, Nur Hamdan memaparkan teknis pelaksanaan Pesantren Ramadhan dan Rehabilitasi Medis juga menginformasikan terkait materi-materi pesantren Ramadhan seperti Akhlak, Fiqih, Quran, Sejarah Islam dan Tauhid. Selain itu, adanya pemberian materi bagi peserta Rehabilitasi Medis secara harian. Warga binaan juga diminta mengikuti secara rutin setiap kegiatan selama Ramadhan.
Kepala BNN Kabupaten Bogor, AKBP H. Moh. Syabli Noer, mengapresiasi kegiatan Lapas Cibinong tersebut. Menurutnya, kegiatan pembinaan kepribadian ini dapat membantu warga binaan untuk fokus dalam kegiatan yang positif.
“Saya berpesan agar para warga binaan tetap menjaga kesehatan, beribadah dengan baik dan tetap melaksanakan setiap kegiatan dengan tertib, sehingga hasil pesantren Ramadhan dan rehabilitasi ini bisa optimal dan bisa terimplementasi dalam sikap dan perilaku yang baik bagi para warga binaan selama Ramadhan maupun sesudahnya,” kata Syabli.
Pada akhir kegiatan sebelum menutup acara Pembukaan Pesantren Ramadhan dan Rehabilitasi Penyalahgunaan Napza, Kalapas bersama Kepala BNN secara simbolis menyerahkan kaus bagi peserta rehabilitasi dan Al-Qur’an bagi peserta pesantren.
(Josder/HMS)