JAKARTA, PARLEMENRAKYAT.id – Inggris menunjukkan keseriusannya membangun masa depan keamanan digital bersama Indonesia. Untuk pertama kalinya, Pemerintah Inggris meluncurkan Misi Perdagangan Keamanan Siber di Indonesia, yang digelar pada 27–29 Oktober 2025, membawa 11 perusahaan unggulan Inggris di bidang keamanan siber.
Langkah ini bukan sekadar kunjungan bisnis, tetapi bagian dari misi besar memperkuat ketahanan siber dan transformasi digital Indonesia, sekaligus membuka jalan menuju Kemitraan Strategis Inggris–Indonesia yang akan segera ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Sir Keir Starmer dalam beberapa minggu mendatang.
Sinergi Keamanan Siber untuk Indonesia 4.0
Selama tiga hari, delegasi Inggris akan menjajaki berbagai peluang kerja sama melalui forum keamanan siber, business matchmaking, dan diskusi lintas sektor dengan pemerintah, industri, serta akademisi Indonesia.
Misi ini bertujuan memperkuat keamanan di sektor infrastruktur penting serta mendukung peta jalan “Menuju Indonesia 4.0”, di mana Indonesia menargetkan diri menjadi pemimpin ekonomi digital Asia pada tahun 2030.
“Misi ini menjadi penanda penting hubungan Inggris–Indonesia di bidang keamanan siber, membuka jalan baru untuk kolaborasi strategis dan komersial di tahun-tahun mendatang,” ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey.
Menurut Jermey, Inggris melalui Program Siber Indo-Pasifik dan Strategi Siber Nasional Inggris berkomitmen mendukung Indonesia dalam membangun tata kelola siber yang kuat, inovatif, dan berdaya saing global.
“Kami membawa perusahaan siber terbaik Inggris untuk berkontribusi memperkuat ketahanan digital Indonesia, demi masa depan ekonomi yang aman dan inklusif,” tambahnya.
Inggris Tawarkan Solusi, Indonesia Siapkan Kolaborasi
Dari sisi industri, Inggris hadir sebagai negara eksportir produk dan layanan keamanan siber terbesar ketiga di dunia. Lebih dari 2.100 perusahaan dan 67.000 profesional siber bernaung di sektor ini, menghasilkan teknologi pertahanan digital mutakhir yang diakui secara global.
Rodney Berkeley, Direktur Infrastruktur dan Teknologi di Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris, menegaskan bahwa misi ini adalah bentuk nyata komitmen Inggris untuk berkolaborasi dalam penguatan infrastruktur digital Indonesia.
“Inggris memadukan inovasi, keandalan, dan standar keamanan tinggi yang diakui dunia. Kami siap menjadi mitra terpercaya Indonesia dalam membangun transformasi digital yang aman,” ujar Berkeley.
Ia menambahkan, Inggris siap berkontribusi dalam berbagai program nasional, termasuk ‘100 Kota Pintar’ dan Strategi Nasional Kecerdasan Buatan, melalui solusi teknologi, pelatihan kapasitas, serta kemitraan industri jangka panjang.
11 Raksasa Siber Inggris yang Hadir di Indonesia
Misi perdagangan siber ini menghadirkan 11 organisasi unggulan Inggris, yaitu:
- Age Check Certification Scheme
- ASA Group / KKG Security
- Athenian Tech Limited
- BAE Systems Digital Intelligence
- CyBOK
- Darktrace
- Friday Initiatives
- Goldilock
- ITM Systems
- Safeware / Glasswall
- Secatr
Kehadiran mereka menjadi simbol komitmen nyata Inggris untuk membangun kolaborasi siber yang bukan hanya bersifat komersial, tetapi juga strategis dan berkelanjutan.
Menuju Ekosistem Siber yang Kuat dan Demokratis
Kolaborasi Inggris–Indonesia di bidang keamanan siber ini diharapkan tidak hanya memperkuat perlindungan data dan infrastruktur digital, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha, meningkatkan kepercayaan publik, serta menjaga nilai-nilai demokrasi dan kebebasan digital di era teknologi.
Dengan semangat kolaborasi dan kemitraan strategis, Inggris dan Indonesia kini berada di jalur yang sama: membangun masa depan digital yang aman, tangguh, dan inklusif bagi generasi mendatang.
[HERA]





