BALI, PARLEMENRAKYAT.id — Suasana penuh semangat kerja sama mewarnai Edisi Ketiga Dialog Maritim Prancis–Indonesia yang digelar di Bali pada 27 hingga 28 Oktober 2025. Pertemuan dua negara ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral di bidang kemaritiman, sekaligus mempertegas komitmen kedua pihak terhadap masa depan laut yang berkelanjutan.
Delegasi Prancis dipimpin oleh Olivier Poivre d’Arvor, Utusan Khusus Presiden Republik Prancis untuk Kutub dan Isu-Isu Kemaritiman. Sementara itu, delegasi Indonesia diketuai oleh Kamapradipta Isnomo, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Dalam forum yang berlangsung dinamis dan produktif tersebut, kedua delegasi membahas berbagai isu strategis, mulai dari implementasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS), perlindungan keanekaragaman hayati laut, hingga peningkatan keselamatan kapal nelayan.
Lebih dari sekadar dialog, pertemuan ini menghasilkan kesepakatan penting untuk memperkuat kemitraan maritim bilateral dengan mengusung sejumlah proyek nyata. Fokus kerja sama diarahkan pada bidang keamanan dan keselamatan maritim, pengembangan ekonomi biru, penelitian ilmiah, hingga pertukaran budaya.
Sebagai bagian dari agenda, atas undangan Kementerian Luar Negeri RI, delegasi Prancis juga mengunjungi berbagai lokasi di Bali yang menjadi contoh sukses penerapan ekonomi biru serta pelestarian lingkungan laut. Kunjungan ini sekaligus memperlihatkan komitmen Indonesia dalam mengembangkan potensi maritim secara berkelanjutan.
Dialog maritim kali ini bukan hanya menjadi ruang diplomasi, tetapi juga simbol kuatnya tekad dua negara dalam menjaga samudra dunia sebagai sumber kehidupan, pengetahuan, dan kemakmuran bersama.
[HERA]
									
											




