BOGOR, PARLEMENRAKYAT.id – Suasana penuh semangat mewarnai SMAN 9 Kota Bogor jelang dimulainya Tahun Ajaran 2025/2026. Di tengah kebijakan baru Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang memperbolehkan maksimal 50 siswa per kelas, pihak sekolah bergerak cepat menyiapkan segala kebutuhan. Dari penambahan kursi dan meja hingga penataan kelas dan kurikulum, semuanya digeber demi satu tujuan: pembelajaran berjalan optimal dan nyaman.
Kepala SMAN 9 Kota Bogor, Rini Listari, S.Pd., M.Pd, bahkan turun langsung bersama para guru, staf, dan siswa, bergotong-royong mempersiapkan ruangan belajar pada Sabtu pagi, padahal hari itu seharusnya menjadi hari libur.
“Kami ingin memastikan bahwa di hari pertama sekolah, semua sudah rapi dan siap digunakan. Meskipun kebijakan provinsi mengizinkan 50 siswa per kelas, kami sesuaikan dengan kondisi sekolah dan menetapkan maksimal 48 siswa per rombel,” jelasnya.
Sekolah yang berada di bawah naungan Pemprov Jawa Barat ini memang dikenal tanggap dalam menghadapi perubahan. Dua gedung milik SMAN 9—yang berlokasi di Jalan Mantarena dan Jalan Kartini—telah diatur untuk menampung siswa dari kelas X hingga XII secara strategis, tanpa mengorbankan kenyamanan belajar.
Persiapan Total dari Sarana hingga Kurikulum
Eni Rosetti, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, menyampaikan bahwa pengecekan buku-buku perpustakaan, alat tulis, dan kesiapan perangkat ajar dilakukan dengan detail.
“Kami juga pastikan para guru siap menerapkan pendekatan deep learning, agar pembelajaran bukan hanya soal mengajar tapi membangun kesadaran belajar yang bermakna, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa,” katanya.
Di hari pertama, siswa baru akan dikenalkan terlebih dahulu dengan wali kelas, dilanjutkan perkenalan antar teman dan pembuatan kesepakatan kelas. Tujuannya, membangun suasana belajar yang terbuka, akrab, dan penuh semangat dari awal.
MPLS Tanpa Aula, Tetap Seru dan Bermakna
Meski tak memiliki aula, pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama lima hari tetap berlangsung meriah. Kegiatan digelar di halaman sekolah dengan tenda besar sebagai pusat kegiatan. Peserta didik baru menjalani asesmen hari terakhir langsung di dalam kelas.
Dewi, Waka Kesiswaan, mengatakan bahwa asesmen itu jadi simulasi hari pertama belajar.
“Tidak ada komplain dari siswa meskipun kelas diisi 48 orang. Mereka terlihat nyaman dan tetap bisa menikmati proses belajar. Kami juga sudah melatih guru dengan berbagai strategi pembelajaran agar bisa tetap maksimal di kelas yang lebih padat,” ujarnya.
Suara Siswa: Ramai Tapi Nyaman, Padat Tapi Hangat
Salah satu peserta didik baru, Rachel Fauziyyah Rafa, terpilih sebagai Siswa Terbaik MPLS sekaligus Duta Singer Panca Waluya. Ia mengaku sangat menikmati proses adaptasi di sekolah barunya.
Oplus_131072
“Teman-teman seru, kakak pembimbing ramah, guru-gurunya baik semua. Walau kelasnya ramai, tapi masih nyaman. Udara di kelas adem, nggak sumpek, masih bisa kumpul bareng temen juga. Saya senang banget sekolah di sini,” ucap Rachel dengan penuh antusias.
Menuju Tahun Ajaran Baru yang Lebih Baik
Dengan segala persiapan yang dilakukan secara gotong royong dan penuh dedikasi, SMAN 9 Kota Bogor siap menjemput tahun ajaran baru dengan optimisme tinggi. Kelas memang bertambah padat, tapi semangat untuk memberikan pendidikan terbaik tak pernah surut.
Tahun ajaran baru, semangat baru — SMAN 9 Kota Bogor sudah siap 100%!