Duka di Tengah Sukacita: Tiga Warga Meninggal Saat Antrean Makanan di Resepsi Pernikahan Wakil Bupati Garut

Oplus_131072

GARUT, PARLEMENRAKYAT.id — Suasana meriah resepsi pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, berubah haru saat insiden tidak terduga terjadi di tengah keramaian warga yang hadir dalam acara tersebut.

Tiga orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat insiden desak-desakan saat antrean pembagian makanan gratis di Alun-alun Garut, Jumat siang (18/7/2025). Peristiwa ini terjadi di gerbang barat alun-alun, yang menjadi titik masuk warga ke area acara.

Korban meninggal dunia telah teridentifikasi sebagai:

  • Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota
  • Dewi Jubaedah (61), warga Jakarta Utara
  • Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut

Jenazah Vania dan Dewi saat ini berada di ruang jenazah RSUD dr Slamet Garut, sementara jenazah Bripka Cecep dibawa ke RS Guntur Talun.

Kronologi kejadian menyebutkan bahwa warga mulai berdatangan sejak pagi. Setelah salat Jumat, antrean mengular di dua pintu pendopo. Karena tingginya antusiasme dan membludaknya jumlah warga, situasi sempat tidak terkendali, hingga terjadi dorong-dorongan yang menyebabkan beberapa orang terjatuh.

Ibunda Vania, Mela Putri, mengonfirmasi bahwa anak perempuannya turut menjadi korban dalam insiden tersebut.
“Itu anak saya yang meninggal,” ucapnya dengan suara lirih di RSUD dr Slamet.

Penyelidikan Masih Berlangsung

Pihak berwenang saat ini tengah melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti kejadian, termasuk aspek pengamanan dan manajemen kerumunan. Harapannya, kejadian ini dapat menjadi evaluasi bersama dalam pelaksanaan acara-acara besar yang melibatkan banyak masyarakat.

Sebagai informasi, prosesi akad nikah pasangan Maula Akbar dan Putri Karlina telah dilangsungkan secara khidmat pada Rabu (16/7/2025) di Pendopo Garut, dan resepsi terbuka untuk masyarakat digelar pada Jumat (18/7/2025) di Alun-alun Garut.

Acara ini semula dimaksudkan sebagai bentuk kebersamaan dan ungkapan syukur, namun kini turut diwarnai duka mendalam. Doa dan simpati mengalir dari berbagai pihak kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi.

Pos terkait